Jakarta (19/7) – Pemerintah tengah menyiapkan sejumlah program prioritas nasional dalam waktu dekat, di antaranya pembangunan Kampung Haji, Koperasi Merah Putih, Sekolah Rakyat, dan Sekolah Garuda. Hal ini disampaikan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka saat meresmikan Kantor Pimpinan Pusat Senkom Mitra Polri di Komplek Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur, Kamis (17/7).
Wapres Gibran menyebut, program Kampung Haji dirancang sebagai fasilitas yang menjamin kenyamanan dan keamanan bagi jamaah haji Indonesia. Ia juga menyinggung keberhasilan Presiden Prabowo Subianto dalam diplomasi ekonomi luar negeri, termasuk penurunan tarif impor produk Indonesia ke Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen.
“Ini merupakan kabar baik yang sangat ditunggu, sekaligus bagian dari upaya penguatan investasi strategis,” ujar Gibran.
Selain itu, Wapres menekankan pentingnya swasembada pangan sebagai pilar kedaulatan ekonomi nasional. Menurutnya, hasil panen tebu dan kopi di sejumlah daerah dalam beberapa minggu terakhir menjadi indikator penguatan produksi pangan dalam negeri. Pemerintah juga fokus membangun infrastruktur pendukung seperti bendungan, sistem pengairan, serta pemberantasan mafia pupuk dan pembenahan kualitas bibit.
“Stok beras kita saat ini relatif aman karena sudah surplus. Selain itu, Sekolah Garuda disiapkan sebagai sekolah unggulan bagi siswa berprestasi dari berbagai daerah,” tambah Gibran.
Menanggapi program-program tersebut, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menyatakan dukungan penuh terhadap arah kebijakan pemerintah, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagaimana termuat dalam Program Asta Cita. Ia menyebut bahwa prioritas pembangunan SDM juga menjadi fokus utama LDII.
“Jika kita bicara delapan bidang prioritas LDII, empat bidang pertama memang menekankan pada penguatan SDM. Maka tentu ini sejalan dengan program pemerintah,” ujar KH Chriswanto.
Ia menambahkan, Presiden Prabowo saat masih menjabat Menteri Pertahanan telah menyampaikan bahwa program-program LDII dinilai sudah ‘on the track’, terutama dalam aspek pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, gagasan Sekolah Rakyat yang diusung pemerintah memiliki visi serupa dengan LDII, yakni memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
“Indonesia ini besar dan majemuk. Maka semua elemen bangsa harus terlibat dalam membentuk generasi unggul, siap bersaing, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
KH Chriswanto juga menegaskan bahwa di tengah krisis global, perang dagang, dan ketidakpastian ekonomi, hanya negara dengan SDM tangguh yang akan mampu bertahan dan memenangkan persaingan.
“Negara yang bisa bertahan adalah yang mampu mengelola sumber dayanya secara optimal. Tidak ada jalan lain selain menyiapkan SDM unggul sejak dini. Kita harus optimis,” pungkasnya.