DPP LDII Gelar Sosialisasi Sekolah Adiwiyata di Yayasan Baitul Kabir Al-Haq

Bogor (28/10) – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melalui Departemen Litbang, Iptek, Sumberdaya Alam, dan Lingkungan Hidup (LISDAL) mengadakan sosialisasi dan pendampingan menuju Sekolah Adiwiyata di Yayasan Baitul Kabir Al-Haq, Sabtu (26/10). Kegiatan ini dihadiri oleh para guru Yayasan, termasuk dari Pondok Daarul Ilmi, serta SMP dan SMA Generus Mandiri.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPP LDII Bidang Lisdal Prof. Sudarsono, menyampaikan pentingnya komitmen lingkungan dalam mewujudkan sekolah bebas limbah. “Agar Pondok Pesantren bisa mewujudkan zero waste (limbah yang tidak mencemari lingkungan), kita tunjukkan niat menjaga lingkungan sebagai bentuk kepedulian. Harapannya pada tahun 2025, SMP dan SMA Generus Mandiri dapat menjadi sekolah Adiwiyata,” ujarnya.

Menekankan enam aspek perilaku ramah lingkungan, Sudarsono menyampaikan materi sosialisasi terutama dalam hal pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), konservasi energi dan air, hingga inovasi lingkungan. Ia juga memperkenalkan penggunaan aplikasi SIDIA untuk membantu proses penilaian, yang bertujuan memudahkan sekolah dalam mengikuti program Adiwiyata.

“Melalui aplikasi SIDIA, peserta dapat memantau dan menilai kemajuan sekolah menuju Sekolah Adiwiyata secara efisien,” ungkap Sudarsono.

Menurutnya, penerapan aplikasi ini sangat penting untuk memperkuat implementasi perilaku ramah lingkungan di kalangan siswa dan tenaga pengajar. Selain bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di lingkungan sekolah, program Adiwiyata ini juga diharapkan berkontribusi pada kualitas lingkungan sekitar sekolah.

“Program ini memiliki jenjang penghargaan yang dimulai dari tingkat kabupaten hingga nasional, dengan indikator penilaian mencakup integrasi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan dokumen kurikulum sekolah,” tambah Sudarsono.

Kunjungan DPP LDII ke Yayasan Baitul Kabir Al-Haq, Sabtu (26/10). Foto: LINES

Selain itu, Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Madya, Edi Kurniadi, juga menjelaskan berbagai tahapan yang perlu dilalui untuk mencapai status Sekolah Adiwiyata, mulai dari informasi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) hingga panduan penyusunan dokumen penilaian Adiwiyata.

“Kami memberikan panduan menyeluruh tentang tahapan menuju Sekolah Adiwiyata, mulai dari Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah hingga penyusunan dokumen penilaian. Langkah-langkah ini penting untuk sekolah yang ingin meraih penghargaan lingkungan hidup,” ujar Edi.

Ketua Yayasan Baitul Kabir Al-Haq, H. Duryadi Abdussalam, menyambut baik program ini karena dinilai bermanfaat dalam upaya pelestarian lingkungan. “Program ini membuka peluang bagi seluruh warga Yayasan Baitul Kabir Al-Haq dan masyarakat sekitar untuk bersinergi menciptakan lingkungan yang lestari,” ungkap H. Duryadi.

Ia berharap dari sosialisasi ini dapat memotivasi sekolah-sekolah di wilayah Bogor untuk lebih aktif dalam kegiatan lingkungan dan mencapai standar Sekolah Adiwiyata yang mandiri dan berkelanjutan. (LINES)

Dita Lines

Learn More →

Leave a Reply